Makna implisit bahasa kiasan dalam tuturan Anne Ratna Mustika: mempertalikan komunikasi, kognisi dan pragmatik
DOI:
https://doi.org/10.62739/jb.v10i2.41Keywords:
Bahasa Kiasan, Tuturan, Kaedah Inkuisitif, Komunikasi InterpersonalAbstract
Tujuan: Menyelidiki makna implisit dan makna implisit kompleks bahasa tuturan dan kaitannya dengan komunikasi interpersonal.
Metodologi/Pendekatan: Data tuturan dikumpul dari tayangan tuturan Anne Ratna Mustika pada kasus gugatan cerainya dengan Dedi Mulyadi. Kajian berbentuk kualitatif ini mengaplikasikan teori semantik dengan kaedah inkuisitif yang menggabungkan data, teori, kognitif dan falsafah sehingga membawa kepada tafsiran. Analisis makna tuturan dilakukan terhadap data ujaran implisit yang disampaikan oleh Anne Ratna Mustika.
Hasil: Hasil kajian mendapati tuturan yang mempunyai kaitan erat Bahasa kiasan yang digunakan Anne Ratna Mustika dengan Komunikasi interpersonalnya dengan kognisi dan semantik. Ketersiratan makna kecewa, pasrah, tak menyerah, berjuang, serta makna lainnya dapat ditelaah dan dikaitkandengan komunikasi interpersonal, kognisi dan semantik penuturnya. Pengkategorian mengikut medan makna juga membuktikan bahwa kiasan dapat memperlihatkan makna yang mendukung tafsiran. Berdasarkan pendekatan yang digunakan, kajian kiasan juga dapat membuktikan hubungan bahasa, penutur dan pemikiran.
Kebaruan: Penelitian ini berkontribusi terhadap literatur mengenai makna implisit Bahasa kiasan dalam tuturan bahasa di Indonesia.
References
Aini, N. (2014). Penggunaan nama-nama hewan dalam perumpamaan dan peribahasa bahasa arab (analisis semantik kognitif). Thesis. Universitas Gadjah Mada.
Bogdan, R., & Taylor, J. S. (1975). Metodologi penelitian kualitatif. Remadja Karya.
Chaer, A., & Agustina, S. (2010). Perkenalan awal. Rineka Cipta
Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.
Jalaluddin, N. H. (2014). Semantik dan akal budi Melayu. Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia
Koentjaraningrat. (1964). Masjarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Jajasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Khairiyah, N. (2015). Analisis Tindak Tutur Ilokusi Wacana Iklan Televisi Lokal Jambi. Skripsi. Universitas Jambi.
Kinanti, K. P., & Rachman, A. K. (2019). Padi bagi masyarakat Indonesia: Kajian semantik inkuisitif pada Peribahasa Indonesia. Basastra, 8(1), 29-43.
Mansor, N. A. W., & Jalaluddin, N. H. (2016). Makna implisit bahasa kiasan Melayu: Mempertalikan komunikasi, kognisi dan semantik. Jurnal Komunikasi, 32(1), 189-206.
Masinambow, E. K. M. (1985). Perspektif Kebahasaan terhadap Kebudayaan dalam Alfian.Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Muid, A. (2019). Pemikiran Imam Ghazali Pada kajian Al-Akhlaqul Al-Karimah dalam kehidupan Ummat. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Pendidikan Islam, 4(4), 59-117.
Mulyana. (2005). Kajian Wacana. Tiara Wacan
Mulyana, D. (2000). Ilmu komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya
Patriana, E. (2014). Komunikasi Interpersonal Yang Berlangsung Antara Pembimbing Kemasyarakatan Dan Keluarga Anak Pelaku Pidana Di Bapas Surakarta. Journal of Rural and Development, 5(2).
Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Penelitian Kualitatif Dalam Persektif Rancangan Penelitian. Ar-ruzzmedia
Sperber, D., & Wilson, D. (1995). Relevance Theory: Communication and Cognition. Oxford, Blakewell.
Sumarsono. (2007). Sosiolinguistik. Pustaka Pelajar.
Sutopo, H. B. (2006). Metode Penelitian Kualiltatif : Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian. Sebelas Maret University Press.
Weave, W., & Shannon, C. E. (1947). The Mathematical Theory of Communication. University of llinois Press.